Rabu, 01 April 2015

HIDUP SEPERTI LAMPU




      Kata Buya Hamka :  Hidup ini seperti lampu, habislah minyak habis pula cahayanya.

Ya, seperti pulsa, ketika pulsa habis maka tak bisa lagi kita berkomunikasi. Hidup ini begitu singkat, tetapi..  Ada cahaya didalam jiwa kita yg tak pernah mati, sebagaimana ruh yang tidak pernah mampir dikuburan. Jasad, jasad mungkin mampir dikuburan, tapi ruh para pejuang, ruh orang2 yang berilmu, ruhnya para syuhada, ruhnya para shiddiqiin, adalah ibarat cahaya yg tak pernah redup selamanya apalagi mati.
     Ya, hidup ini seperti lampu, habislah minyak habis pula cahayanya, tetapi, yang tidak boleh mati dalam hidup kita adalah iman. Jasad kita boleh mati, tapi ilmu kita tidak pernah  boleh mati.. Seperti Buya Hamka, jasadnya boleh tiada, tapi cahaya ilmunya selalu dirasakan. Seperti para pejuang jasadnya terkubur, bahkan tdk pernah ditemukan, tetapi  jasa perjuangannya terus dikenang, hidup selamanya..
    Buktikan pada dunia bahwa kita pernah hidup dengan 3 cahaya. Cahaya Iman, Cahaya Ilmu, dan Cahaya Perjuangan dijalan Allah. Dan akhirilah hidup dengan.. walaa tamuutunna illa wa antum muslimun.. Allahumma-ktubnaa ‘alaa syahadah fii sabiilik. Ya Allah kematian itu pasti, catat kami agar kami tergolong orang yang mati syahid di jalanMu.. Aamiiin ya Robbal Alamiin..

Transkip dari Ustadz Bachtiar Nasir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar